Rumus Inventory Turnover Ratio Adalah

What is inventory turnover?

Inventory turnover is a financial metric that measures your efficiency in managing and selling stock. High turnover signifies rapid sales, while low turnover may indicate weak performance or overstocking.

What is meant by turnover of inventory?

Turnover of inventory is a measure of how quickly a business sells its inventory during a given period of time. It’s calculated by dividing the cost of goods sold (COGS) by the average inventory for the period. A high turnover ratio indicates that the business is selling its inventory quickly, while a low ratio indicates that the business is not selling its inventory quickly enough.

Cash Flow yang Lebih Baik

Dengan meningkatkan perputaran persediaan, perusahaan dapat memastikan bahwa modal tidak terkunci dalam persediaan yang tidak bergerak. Ini mengarah pada aliran kas yang lebih baik dan ketersediaan dana untuk kebutuhan operasional lainnya.

Perbaiki Kategori atau Pengelompokkan Produk Anda

Kategorikan barang-barang yang ada sehingga pelanggan bisa lebih mudah mencarinya. Jika penataan barang membingungkan tentunya ini akan mempengaruhi penjualan.

Hal ini perlu diperhatikan karena jika customer bingung untuk membeli sebuah produk maka akan malas untuk kembali ke toko tersebut. berlaku untuk toko offline maupun online.

Buatlah pelanggan atau customer bisa menemukan barang yang dibutuhkan dengan mudah. Berikan detail yang baik pada tempat meletakkan barang.

Berbisnis memang tidak mudah dan butuh banyak pengetahuan serta ilmu yang harus diterapkan agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Menjadi pebisnis harus tekun dan rajin. Menambah pengetahuan seputar bisnis yang digeluti serta mengupdate terus pengetahuan umum sekitar sangat diperlukan.

Baca juga: Cara Otomatis Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi

Menggali informasi rumus inventory turnover adalah salah satu bentuk dari usaha pebisnis untuk bisa mengelola usaha dengan baik.

Sebab bisnis tidak jauh-jauh dari masalah pengaturan keuangan yang baik dan benar, agar bisa tercapai hal tersebut maka perlu banyak belajar dan menggali informasi seputar dunia keuangan.

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan proses pembukuan pada bisnis, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap, mudah digunakan, dan bisa digunakan kapan saja, dimana saja seperti Accurate Online.

Accurate Online merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dan telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.

Anda dapat mengitung semua rasio keuangan dan persediaan dengan mudah menggunakan Accurate Online.

Jadi tunggu apalagi? Gunakanlah Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :

Rumus Receivable Turnover Ratio

Meningkatkan Perputaran Stok Barang

Perkiraan permintaan sangat diperlukan di sini gunanya untuk meningkatkan kecepatan perputaran stok barang. Perkiraan tersebut harus dilakukan dengan akurat.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti tren, melihat perubahan pasar, serta memanfaatkan penjualan tahun-tahun sebelumnya.

Sistem ini akan membantu menghasilkan perkiraan yang akurat. Pebisnis bisa dengan mudah mengintegrasikan manajemen stok dan penjualan yang menghasilkan perkiraan akurat nantinya.

Inventory turnover calculation

Knowing how to calculate inventory turnover ratio starts with knowing your COGS, or cost of goods sold, as well as your average inventory.

What does inventory turnover ratio tell you?

Inventory turnover ratios can hint at whether there’s room for your sales and inventory management processes to improve. Here are several ways to address a low inventory turnover ratio:

Over-ordering or producing larger batches of a product than you can sell is a common culprit of a low inventory turnover ratio. While you never want to order so little product that your shelves are bare, it's typically in your best interest to order conservatively, especially for a new product that you've never offered before.

Identify which products are likely to be “impulse buys” for your customers and move them to high-traffic areas of your store. You can apply this same principle when you build your e-commerce website by featuring a particular product on your homepage or making a particular product image larger and more prominent within a section. As you test out different placements, pay attention to your inventory turnover ratio before and after each change to help you determine what’s working and what isn’t.

Advertising and marketing efforts are another great way to boost your inventory turnover ratio. Consider promoting products that have been sitting around for a while to consumers outside your established customer base. You could also use email marketing and social media marketing to highlight specific products to existing and prospective customers.

How to improve inventory turnover

Now that you know how to use your inventory turnover ratio, let’s look at some ways to improve inventory turnover in your store:

Is inventory not moving fast enough, and storing it for longer eating into your profit margins? Increasing customer demand can help you move inventory faster.

Sure, you can invest in paid ads in the short term for long-term returns, but you can also use your social media channels to market new discount prices or flash sales. If that isn’t quite working, consider adjusting your prices across the board.

It might be that your target audience’s perceived value of your product isn’t what you thought. You can launch marketing campaigns to help shape that perception—including influencer marketing or ambassadorship efforts.

Calculate the inventory ratio for each product line. This helps you identify which lines are moving slowly and not providing high returns, so you can improve forecasting.

Consider reducing the quantity you normally order from suppliers. Inventory turns improve when you buy less product more often.

Improved forecasting for lower inventory turnover rates can look like:

Shopify POS has built-in inventory reports to help forecast for each product line. It’s much easier than crunching numbers in an Excel sheet.

Pengertian Inventory Turnover

Inventory turnover adalah rumus yang digunakan untuk mengetahui berapa jumlah stok barang yang terjual dalam rentang waktu 1 tahun.

Atau pengertian lainnya adalah rumus yang membantu pebisnis untuk mengetahui seberapa mampu bisnis menjual persediaan stok barangnya.

Hal ini bisa diketahui dengan mengetahui rasionya. Biasanya hasil inventory turnover akan diimplementasikan dalam bentuk persentase.

Apabila persentase rasionya rendah, bisa dikatakan bahwa bisnis tersebut kemampuan penjualannya lemah. Sebaliknya, apabila persentase rasionya tinggi, bisnis tersebut memiliki kemampuan menjual stok yang tinggi.

Namun, harus dibandingkan lagi dengan persediaan stok yang ada. Hal itu dilakukan agar perusahaan tahu kapan harus melakukan penjualan secara jor-joran, kapan waktunya menjual stok barang dengan cara yang santai.

Bagaimana jika nilai turnover ratio semakin tinggi?

Jika inventory turnover semakin tinggi, ini dapat menunjukkan beberapa hal positif bagi perusahaan:

1. Efisiensi Operasional

Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat.

Hal ini dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.

2. Pengelolaan Persediaan yang Baik

Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien.

Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.

3. Kesehatan Keuangan

Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memiliki beberapa implikasi negatif, seperti:

1. Risiko Kehilangan Penjualan

Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi, ini bisa berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.

2. Kehilangan Kesempatan

Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya.

Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya