Centil Era Adalah Bahasa Gaul

Siberzone.id - "Centil Era" dalam konteks perempuan biasanya merujuk pada tren fashion dan gaya hidup perempuan yang populer pada era tertentu, khususnya yang dianggap mencolok, glamour, atau berlebihan.

Di Indonesia, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan gaya berpakaian atau perilaku yang dianggap "mewah" atau "terlalu tampil" pada masa-masa tertentu. Misalnya, pada era 80-an dan 90-an, gaya berpakaian dengan warna-warna mencolok, aksesoris besar, dan mode yang sangat menonjol sering disebut sebagai bagian dari Centil Era.

"Centil" sendiri berasal dari bahasa Indonesia yang berarti "cincin" atau "berlebihan" dalam konteks gaya berpakaian.

Dalam konteks yang lebih spesifik, seperti dalam dunia musik atau budaya pop Indonesia, Centil Era mungkin merujuk pada periode ketika gaya atau tren tertentu sangat menonjol atau menjadi fenomena populer.

Namun, tanpa konteks yang lebih spesifik, istilah ini bisa berarti tren fashion atau gaya hidup yang mencolok dan banyak dibicarakan pada suatu waktu tertentu.

"Centil Era" mengacu pada periode ketika gaya fashion dan perilaku perempuan dianggap sangat mencolok dan berlebihan.

1. Fashion: Pakaian dengan warna-warna cerah, motif besar, dan aksesori yang mencolok seperti perhiasan besar dan aksesoris rambut. Gaya ini sering kali menonjolkan tren-tren yang ekstrem dan berani.

2. Gaya Rambut: Rambut yang ditata dengan gaya yang berlebihan, seperti volume yang besar, warna-warna cerah, dan gaya rambut yang mencolok atau rumit.

3. Makeup: Makeup yang tebal dan mencolok, termasuk penggunaan warna-warna terang dan teknik-teknik yang sangat terlihat.

4. Perilaku dan Sikap: Sering kali, ada penekanan pada sikap yang penuh percaya diri dan penampilan yang sangat menonjol dalam acara sosial.

5. Media dan Budaya Pop: Gaya ini sering dipengaruhi oleh selebriti, media, dan tren budaya pop yang mempromosikan penampilan yang glamor dan extravagant.

Centil Era biasanya mencerminkan dorongan untuk menonjol dan menunjukkan kekayaan atau status sosial melalui fashion dan gaya hidup.

Reporter : Erin Andani